Tabligh Akbar, Bagaimana Setelah Haji…???


Hadirilah Tabligh Akbar..

Tema : Bagaimana Setelah Haji…???
Bersama : DR.Aspri Rahmat,MA (Alumni Universitas Islam Madinah )
Hari : Ahad , 09.00 sampai selesai
Tanggal : 11 Desember 2011
Tempat : Masjid Jabal Rahmah Semen Padang, Kota Padang, Sumatera Barat

Terbuka untuk umum..
Ajak keluarga,sahabat serta orang yang dekat dengan anda untuk menghadiri majlis ‘ilmu.

Laporan Pelaksanaan Qurban Tahun 1432/ 2011

Pelaksanaan Qurban 1432 / 2011 di Yayayan Dar el Iman Padang Senin 07 November 2011, Alhamdulillah dapat berjalan dengan lancar, walaupun sempat diguyur hujan lebat pada paginya. Qurban terdiri dari 2 ekor sapi dan 1 ekor Kambing. Kami dari Panitia mengucapkan terima kasih kepa peserta yang telah menyalurkan qurbannya melalui yayasan. Kami mendo’akan semoga Ibadah Qurban yang kita lakukan di terima oleh Allah Subhanahu Wata’ala, Amin.
Inilah video pelaksanaan qurban di yayasan dar el Iman


Nama-Nama Peserta Qurban:

1 M. Nur
2 Hera
3 Rismawati/ Wegi
4 Teguh
5 Diah Zulfinah/ Ummi Said
6 Mira dan Adang/ bang Nal
7 Ummi Aisyah
8 Emi Amirsyah/ Fakhri
9 M. Eldi Mu’min
10 Hamba Allah/ Rahmad
11 Dona Eka Putri
12 Indra Utama
13 Bintang
14 Harry Fajri
15 Abu Faturrahman

Total Biaya Sebesar Rp. 18.000.000 (delapan belas juta rupiah)

Berqurban di Kampung Binaan

Assalamu’alaikum. Kepada Bapak / Ibu / ikhwan dan akhwat dan kaum muslimin, kami dari Panitia Qurban 1432 H Yayasan Dar el Iman Padang menghimbau kepada kaum Muslimin yang ingin berqurban, dapat menyalurkannya melalui Yayasan Dar el Iman. Haraga 1 (satu) hewan qurban sebesar Rp. 1.200.000, – (satu juta dua ratus ribu rupiah). Untuk Bapak / ibu yang diluar Kota Padang bisa melalui rekening BNI syariah no 111-222-54-22, dengan menyebutkan namanya. untuk info silakan datang ke Alamat Kantor: Jl. Sawahan Dalam V no 3 Padang, atau silakan menghubungi:
Dafrizal 085374471414
Zulmi Suheri Rambe 081397461223
Kantor Telp. 0751-23541


Syarat-Syarat Hewan Qurban Idul Adha

Ibadah kurban adalah suatu aktifitas penyembelihan / menyembelih hewan ternak yang dilakukan pada tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah atau disebut juga hari tasyrik / hari raya haji / lebaran haji / lebaran kurban / Idul Adha dengan niat untuk beribadah kepada Allah SWT.

Hukum ibadah kurban / qurban adalah sunat muakkad atau sunah yang penting untuk dikerjakan. Waktu pelaksanaan acara qurban adalah dari mulai matahari sejarak tombak setelah sholat idul adha tanggal 10 bulan haji sampai dengan matahari terbenam pada tanggal 13 bulan haji.

[1]. Hewan qurbannya berupa binatang ternak, yaitu unta, sapi dan kambing, baik domba atau kambing biasa.

Tidak ada perbedaan antara sapi dan kerbau karena hakikatnya sama, demikian pendapat Asy Syaikh Abdulaziz bin Muhammad Alu Syaikh dan Asy Syaikh Shalih Al Fauzan.

Urutan keutamaan berkurban dari hewan yang dikurbankan:

Dengan 1 ekor unta
Dengan 1 ekor sapi
Dengan 1 ekor kambing
Dengan 1/7 unta
Dengan 1/7 sapi

[2]. Telah sampai usia yang dituntut syari’at berupa jaza’ah (berusia setengah tahun) dari domba atau tsaniyyah (berusia setahun penuh) dari yang lainnya.

Unta minimal 5 tahun dan telah masuk tahun ke 6.
Sapi minimal 2 tahun dan telah masuk tahun ke 3.
Kambing Domba diperbolehkan umur minimal 6 bulan bagi yang sulit mendapatkan yang 1 tahun. Sedangkan bagi jenis selain Domba (misal kambing jawa) maka minimal umur 1 tahun dan telah masuk tahun ke 2.
Dari Jabir Radhiyallahu ta`ala ‘anhu, Rasulullah bersabda, “Jangan kalian menyembelih kecuali hewan yang sudah memenuhi umur, kecuali kalau sulit bagi kalian. Apabila sulit bagi kalian maka sembelihlah jada-a dari domba.”
Yang termasuk hewan ternak adalah unta, kambing, dan sapi. Sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits yang menjelaskan tentang berkurban. Dan ditegaskan oleh Ibnu Qayim bahwa tidak pernah diriwayatkan dari Rasulullah ataupun sahabat untuk penyembelihan kurban, haji, aqiqah kecuali dari hewan ternak. Jadi tidak syah berkurban dengan 100 ekor ayam, bebek, dll.
[3]. Bebas dari aib (cacat) yang mencegah keabsahannya, yaitu apa yang telah dijelaskan dalam hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Sembelihan pincang yang sangat tampak kepincangannya.
Kepincangan disini dimaksudkan adalah pincang yang mengganggu dia berjalan dan membuat dia terlambat dari kawan-kawannya. Tetapi apabila hewan tersebut dapat berjalan beriringan dengan kawanannya walaupun sebenarnya dia pincang, maka sah kurbannya. Tetapi tetap lebih utama yang sempurna tidak pincang. Termasuk disini tidak sah berkurban dengan hewan yang putus kakinya.

Sembelihan buta sebelah matanya yang sangat nampak kebutaannya.
Yang dimaksudkan sangat nampak kebutaannya disini misalkan mata yang buta berubah fisiknya, misal dengan menonjol keluar atau cekung ke dalam. Adapun mata yang buta tapi fisiknya sama dengan mata normal, maka sah disembelih. Begitu pula hewan yang matanya rabun, sah untuk disembelih.

Sembelihan sakit yang sangat nampak sakitnya.
Sangat nampak sakitnya misalkan dengan menggigil, di kulitnya terlihat penyakit, dll. Adapun hewan yang misalkan tidur-tiduran terus maka sah berkurban dengannya.

Sembelihan kurus yang tidak berlemak / bersumsum.
Hal ini tentunya hanya dapat diketahui oleh orang yang ahli, maka apabila hewan kurban terlihat kurus tapi dinilai dia masih memiliki lemak / sumsum maka sah disembelih.

Dan hal yang serupa atau lebih dari yang disebutkan di atas dimasukkan ke dalam aib-aib (cacat) ini, sehingga tidak sah berqurban dengannya, seperti buta kedua matanya, kedua tangan dan kakinya putus, ataupun lumpuh.

[4]. Hewan qurban tersebut milik orang yang berqurban atau diperbolehkan (di izinkan) baginya untuk berqurban dengannya. Maka tidak sah berqurban dengan hewan hasil merampok dan mencuri, atau hewan tersebut milik dua orang yang beserikat kecuali dengan izin teman serikatnya tersebut.

[5]. Tidak ada hubungan dengan hakl orang lain. Maka tidak sah berqurban dengan hewan gadai dan hewan warisan sebelum warisannya di bagi.
[6]. Penyembelihan qurbannya harus terjadi pada waktu yang telah ditentukan syariat. Maka jika disembelih sebelum atau sesudah waktu tersebut, maka sembelihan qurbannya tidak sah

[Lihat Bidaayatul Mujtahid (I/450), Al-Mugni (VIII/637) dan setelahnya, Badaa’I’ush Shana’i (VI/2833) dan Al-Muhalla (VIII/30).

[Disalin dari kitab Ahkaamul Iidain wa Asyri Dzil Hijjah, Edisi Indonesia Lebaran Menurut Sunnah Yang Shahih, Penulis Dr Abdullah bin Muhammad bin Ahmad Ath-Thayyar, Penerjemah Kholid Syamhudi Lc, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]

Pelajaran:
Apabila imam / pimpinan suatu negeri menyembelih di tempat yang terbuka, maka dia tidak boleh mendahului imam tersebut. Apabila dia menyembelih mendahului imam, maka sesembelihannya tidak sah. Tetapi apabila imam tersebut tidak menampakkan syiar ini, maka kita boleh menyembelih apabila shalat Idul Adha telah dilaksanakan.

Dari Uqbah bin Amir, sesungguhnya Rasulullah memberikan kambing agar dibagikan untuk disembelih, maka tersisa bagiku kambing yang bukan domba (belum 1 tahun), maka hal ini disebutkan kepada Nabi dan Nabi memerintahkan untuk menyembelih baginya.

Dari Uqbah bin Amir, Rasulullah membagi di tengah kami hewan kurban, dan sayapun hanya mendapatkan jada-a (kambing bukan domba yang berumur kurang dari 1 tahun), maka Rasulullah bersabda “sembelihlah”.

Tidak Boleh Terdapat Cacat Pada Hewan Kurban
Keterangan ini berdasar hadits dari Bara` bin Azid, diriwayatkan oleh Imam Malik, Akhmad, Abu Dawud, At Tarmidzi, dll.

Tabligh Akbar 25 September 2011 “Menggapai Ibadah Haji Mabrur Sesuai Sunnah”

Tabligh Akbar Padang 10 Juli 2011 “Membina Keluarga Islami”

Tabligh Akbar Padang 26 Juni 2011

TABLIGH AKBAR “TAUHID DAN PENJAGAANNYA TERHADAP UMAT” Ahad, 26 Juni 2011, jam 08.00-12.00 WIB di Masjid Darul ‘Ulum PGAI Jati, 200 mtr di dpan gerbang RSUP M. Djamil Padang Bersama: 1. Ust. Faisal Abdurrahman, Lc. Judul: MEMAHAMI AQIDAH YANG BENAR DAN MENYESATKAN” 2. Ust. Zul Asri Rusli. Judul: “SIHIR DAN PERDUKUNAN” GRATIS: 200 Buku “Menjaga Tauhid”. bagi peserta yang hadir pertama..

Jadwal Kajian Ilmiah Sumatera Barat

Kami menghimbau dan mengundang kaum muslimin di Sumatera Barat untuk mengikuti kajian-kajian Islam. Berikut ini adalah beberapa jadwal kajian rutin yang diadakan

KOTA PADANG

Ustadz Muhammad Elvi Syam, Lc. MA
AQIDAH DAN FIQIH
AHAD, Jam 09.00 WIB
Kitab Tauhid dan Fiqih Muyassar
Ustad: Mhd. Elvi Syam, Lc.,MA.
Tempat: Masjid Babussalam, (100 mtr) masuk dari Gerbang Kampus Univ. Bung Hatta Padang

SYARAH HADITS
Sabtu, Jam 09.00 WIB
Kitab: Fathul Baary, Syarah Shahih Bukhariy
Ustad: Muhammad Elvi Syam, Lc., MA
Tempat: Masjid Istiqamah Sawahan (di Pertigaan Lampu Merah Sawahan)

FIQIH DAN HADIST
RABU, Jam 19.00 WIB (setiap Rabu ke 2 dan ke 4)
Ustad: Mhd. Elvi Syam, Lc.,MA.
Tempat: Masjid Nurus Sakinah, Jl. Palangkaraya Nomor S 1-2 Asratek, Kelurahan Ulak Karang Selatan, Kecamatan Padang Utara

AQIDAH
RABU, Jam 19.00 WIB (setiap Rabu ke 3)
Ustad: Mhd. Elvi Syam, Lc.,MA.
Tempat: Masjid Marhamah, Ulu Gadut

AQIDAH
JUM’AT, Jam 19.00 WIB (setiap Jum’at ke 1)
Ustad: Mhd. Elvi Syam, Lc.,MA.
Tempat: Masjid Jihad Perumnas Indarung

Ustadz Faisal Rahman, Lc
TAFSIR
SELASA, Jam 20.30
Kitab: Taisir Karimir Rahman
Ustad: Faisal Abdurrahman, Lc
Tempat: Masjid Baitul Ihsan Jl. Sawahan Dalam V Padang

F I Q I H:
RABU, Jam 16.30.
Kitab Matan al-Ghayah wa al-Taqrib (Mukhtashar Abi Syuja’)
Ustad Faisal Abdurrahman Lc.
Tempat: Masjid Darul ‘Ulum PGAI Jati (100 m) di Depan RSUP M. Djamil Padang

Ustadz Ade Agustian, Lc
KAMIS, Jam 16.30.
Adab-adab Menuntut Ilmu
Ustad Ade Agustian Lc.
Tempat: Masjid Darul ‘Ulum PGAI Jati (100 m) di Depan RSUP M. Djamil Padang
Contak person: Taufik 085272727252

KOTA SOLOK DAN KABUPATEN SOLOK

Ustadz Faisal Rahman, Lc
TAFSIR
JUM’AT, Jam 19.00-selesai WIB (setiap Jum’at ke 1 dan ke 3)
Kitab: Taisir Karimir Rahman dan syarah Kitabut Tauhid
Ustadz: Faisal Abdurrahman, Lc
Tempat: Masjid Islamic Center Koto Baru Solok

Ustadz Zul Asri Rusli
AQIDAH
SABTU, Jam 09.00-selesai WIB (setiap Sabtu ke 3 dan ke 4)
Kitab Tauhid
Ustad: Zul Asri Rusli
Tempat: Mushallah Al Mukhlisin, Sawah Aro

AQIDAH
AHAD, Jam 09.00-selesai WIB (setiap minggu ke 1 dan ke 4)
Kitab Tauhid .
Ustadz: Zul Asri Rusli.
Tempat: Masjid An Nur, depan Muaro Bangunan

Ustadz Muhammad Elvi Syam, Lc. MA
FIQIH
JUM’AT, Jam 19.00-selesai WIB (setiap Jum’at ke 4)
Kitab: Al Wajiiz
Ustadz: Muhammad Elvi Syam, Lc. MA
Tempat: Masjid An Nur, depan Muaro Bangunan

Contak person: Irfan 085274533649
KABUPATEN PESISIR SELATAN
Ustadz Zul Asri Rusli
AQIDAH
AHAD, Jam 09.00-selesai WIB (setiap minggu ke dua)
Kitab Tauhid
Ustad: Zul Asri Rusli
Tempat: Masjid Darul Hasanah, Komplek Pasar Baru, Bayang

AQIDAH
AHAD, Jam 13.00-15.00 WIB (setiap minggu ke dua)
Kitab Tauhid
Ustad: Zul Asri Rusli
Tempat: Masjid Nurul Ikhlas, Komplek Pasar Inpres, Painan

AQIDAH
AHAD, Jam 19.00-21.00 WIB (setiap minggu ke dua)
Kitab Tauhid
Ustad: Zul Asri Rusli
Tempat: Mushalla Kaum Muslimin, disamping Puskesmas Air Haji
Countak Person : Dafrizal 085274898702

KABUPATEN SIJUNJUNG
Ustadz Zul Asri Rusli
AQIDAH
AHAD, Jam 09.00-selesai WIB (setiap minggu ke dua)
Kitab Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
Ustad: Zul Asri Rusli
Tempat: Mushalla Nurul Ihsan, Gambok
Countak Person : Ummu Risky 085263146387

BATUSANGKAR

Ustadz Muhammad Elvi Syam, Lc. MA
FIQIH DAN AQIDAH
SABTU, Jam 19.00-selesai WIB (setiap Jum’at ke 3)
Ustadz: Muhammad Elvi Syam, Lc. MA
Tempat: Masjid Raya Sumanik

KOTA PARIAMAN
Ustadz Abu Rifqy Asyrofi
Ahad. Jam 08.00 – 10.30 WIB
Tempat: Masjid Mujahidin (Komplek POLRES KotaPariaman)

Jum’at. Ba’da Isya – 21.30 WIB
Tempat: Masjid Nurul Huda Kampung Tarandam Pariaman

Senin Ba’da maghrib – selesai (Ahad ke-2 dan ke-4).
Tempat: Masjid Baitul Makmur Kepala Koto (Pauh Kamba)
contak person : 081363650302

KOTA PAYAKUMBUH

KAMIS (setiap Kamis ke 2 dan Ke 4)
Ashar: Kajian Ibu-Ibu
Magrib: Manhaj dan Aqidah
Ustadz: Muhammad Elvi Syam, Lc. MA
Tempat: Mushalla Baiturrahma, dibelakang bengkel Mak Etek
Radio Ranah FM 107,3 Mhz

KABUPATEN PASAMAN BARAT
SYARAH HADITS
Jum’at, Jam 20.00-selesai WIB (setiap jum’at ke 2 dan ke 5)
Kitab: Syarah Riyadhus Shalihin
Ustad: Faisal Abdurrahman, Lc.
Tempat: Masjid Al Jihad, Simpang Empat, Pasaman Barat
Contak person: Desman 081363237954
Radio Pasaman FM 101,9 Mhz

Surga dan Neraka

Satu hal yang diyakini oleh seluruh manusia baik yang beriman kepada Allah bahkan yang atheis, bahwa manusia pasti akan mati. Akan tetapi, hanya orang beriman saja yang meyakini bahwa ada kehidupan kedua setelah kematian. Kehidupan yang sebenarnya, kekal dan abadi, dimana setiap manusia akan mendapat balasan sesuai apa yang telah dikerjakannya di kehidupan pertama di dunia.

Persinggahan terakhir

Surga dan neraka. Itulah dua kampung halaman manusia yang sebenarnya. ‘Peristirahatan  terakhir’ bukanlah kubur, akan tetapi dua kampung ini, surga dan neraka. Kampung halaman orang yang bertaqwa adalah surga, sedangkan kampung halaman orang yang kafir adalah neraka. Allah berfirman, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” (QS. Ali Imran : 133). Allah juga berfirman, “Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir” (QS. Al Baqarah : 24).

Keimanan terhadap keduanya

Mengimani surga dan neraka adalah ciri ahli tauhid yang Allah janjikan bagi mereka surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, bersaksi bahwa ‘Isa adalah hamba dan utusan-Nya, dan kalimat-Nya yang Ia berikan kepada Maryam, dan roh dari-Nya (roh dari roh-roh yang Allah ciptakan), dan bersaksi bahwa surga itu benar adanya dan neraka benar adanya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga seperti apapun amalannya” (HR. Bukhari dan Muslim).

Surga dan neraka adalah dua makhluk Allah yang kekal dan sudah ada saat ini. Imam Ibnu Qudamah rahimahullahmengatakan, “Surga dan neraka adalah 2 makhluk yang tidak akan musnah” (Lum’atul I’tiqad karya Ibnu Qudamah). Diantara dalilnya adalah firman Allah Ta’ala, “Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya” (QS. Al Bayyinah : 8).

Syaikh Shalih Al Fauzan berkata, “Surga dan neraka adalah 2 makhluk yang sudah ada saat ini. Ini adalah madzhab ahlus sunnah wal jama’ah” (lihat At Ta’liqaat Al Mukhtasharah). Diantara dalil bahwa keduanya sudah ada saat ini adalah hadits Abu Hurairah ketika rombongan Nabi beserta shahabatnya mendengar suara benda jatuh, lalu Rasulullah bersabda, “Itu adalah suara batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak 70 tahun yang lalu. Batu itu meluncur di dalam neraka hingga akhirnya jatuh di dasarnya sekarang” (HR. Muslim). Hadits ini adalah dalil tegas neraka sudah ada saat ini. Dan banyak lagi dalil yang menunjukkan surga dan neraka sudah ada saat ini.

Kenikmatan yang tidak terbayangkan

Kenikmatan surga adalah kenikmatan yang tidak bisa dijangkau indera manusia. Tidak ada kenikmatan dunia yang setara dengan kenikmatan surga. Rasulullah bersabda dalam hadits qudsi, “Allah berfirman, ‘Aku siapkan untuk hamba-hamba-Ku yang shalih apa yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia” (HR. Bukhari).

Antara istri shalihah dan bidadari

Diantar kenikmatan surga yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya yang bertaqwa adalah jika seseorang mukmin masuk surga sedangkan istrinya adalah wanita yang shalihah, maka istrinya di dunia itu juga akan menjadi istrinya di surga berdasarkan firman Allah, “(yaitu) syurga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya” (QS. Ar Ra’du : 23).

Allah juga akan mengawinkan orang-orang mukmin dengan bidadari sebagaimana firman Allah, “demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari” (QS. Ad Dukhan : 54). Bidadari adalah diantara makhluk Allah di surga, Allah menciptakan mereka secara langsung dan menjadikan mereka sebagai gadis perawan yang penuh cinta lagi sebaya. Bidadari tidaklah seperti wanita dunia. Mereka suci dari haid dan nifas, tidak meludah, tidak buang ingus dan kotoran sesuai firman Allah, “dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya” (QS. Al Baqarah : 25). (Diringkas dari Al Jannah wan Naar karya Umar bin Sulaiman Al Asyqar).

Puncak kenikmatan

Dari kenikmatan surga yang sudah dipaparkan sebelumnya terlihat sekilas bahwa kenikmatan tersebut adalah puncak kenikmatan. Akan tetapi, ada ‘bonus istimewa’ bagi penduduk surga, dan inilah puncak kenikmatan yang hakiki. Allah berfirman, “Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya” (QS. Yunus : 26). Nabi menafsirkan bahwa “tambahan” di ayat ini adalah memandang wajah Allah Ta’ala. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Maka Allah menyingkap hijab (diri-Nya). Tidaklah mereka (ahli surga) diberikan sesuatu yang lebih mereka cintai dibanding memandang Rabb mereka ‘Azza wa Jalla” Lalu Nabi membaca ayat di atas (QS. Yunus : 26)” (HR. Muslim). Ibnul Atsir berkata, “Melihat Allah adalah puncak kenikmatan tertinggi di akhirat dan pemberian Allah yang paling istimewa. Semoga Allah menyampaikan kita pada apa yang kita harapkan” (dinukil dari Al Jannah wan Naar)

Kampung penderitaan

Pembaca yang budiman, sesungguhnya neraka –semoga Allah melindungi kita darinya- adalah seburuk-buruk tempat kembali, isinya hanya penderitaan, dan dijaga oleh malaikat yang kasar. Manusia yang kafir akan dibakar di neraka. Begitu hangus, Allah akan ganti dengan kulit yang baru lalu dibakar kembali sehingga manusia merasakan adzab yang terus-menerus. Allah berfirman, “Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab” (QS. An Nisa’ : 56).

Diantara kengerian adzab Allah juga dalam firman-Nya, “Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak ke luar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan), “Rasakanlah azab yang membakar ini.” (QS. Al Hajj : 19-22).

Allah juga berfirman, “Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan” (QS. Al Muddatsir : 27-28). Sebagian salaf berkata tentang ayat ini, “(saqar) membakar tulang, daging, dan otak dan tidak membiarkannya (tersisa)” (dinukil dari Al Jannah wan Naar)

Ratapan dan tangisan penghuni neraka

Dalam sebuah riwayat dari Abdullah bin’Amr disebutkan ketika orang kafir sudah dimasukkan ke neraka, maka mereka memohon kepada Allah agar mengembalikannya ke dunia agar mereka beramal shalih. Tetapi Allah tidak menjawabnya. Kemudian Allah berfirman, “Tinggalah kalian di dalamnya dengan hina dan jangan kalian berbicara pada-Ku!” Kemudian mereka pun berputus asa. Setelah itu tidak ada lagi panggilan di dalam neraka melainkan hanya suara hembusan napas yang tersengal-sengal dan teriakan. Suara mereka seperti ringkikan keledai yang diawali dengan lengkingan dan diakhiri dengan suara napas yang tersengal-sengal (Shahih Targhib wat Tarhib no.3691).

Rasulullah juga bersabda, “Tangisan akan diutus kepada para penghuni neraka. Lalu mereka pun menangis sampai air mata mereka habis. Kemudian mereka menangis darah sehingga darah itu menjadi seperti anak sungai di wajah-wajah mereka” (HR. Ibnu Majah dan Abu Ya’la, hasan). Saudaraku, kembalilah! Kembalilah kepada Allah sebelum terlambat, sebelum kita harus berputus asa menyesali diri, sebelum kita harus menangis darah…

Satu celupan melupakan segalanya

Rasulullah bersabda, “Pada hari kiamat nanti akan didatangkan penduduk neraka yang ketika di dunia adalah orang yang paling merasakan kesenangan. Kemudian dia dicelupkan di dalam neraka sekali, lalu dia ditanya : ‘Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kebaikan sebelum ini? Apakah kamu pernah merasakan kenikmatan sebelum ini?’ Maka dia berkata : ‘Tidak, demi Allah ya Rabb!’. Dan didatangkan pula seorang penduduk surga yang ketika di dunia adalah orang yang paling merasakan kesusahan. Kemudian dia dicelupkan ke dalam surga sekali. Lalu dia ditanya : ‘Wahai anak Adam, apakah kamu pernah merasakan kesusahan sebelum ini?’ Maka dia berkata, ‘Tidak, demi Allah ya Rabb! Aku belum pernah merasakan kesusahan sama sekali dan aku tidak pernah melihat kesulitan sama sekali.” (HR. Muslim).

Kaum muslimin yang dirahmati Allah, itulah surga dan neraka. Ketahuilah bahwa surga tidaklah bisa diraih semata-mata dengan amal kita. Akan tetapi, surga diraih dengan rahmat dan karunia Allah, sedangkan amal adalah sebab untuk masuk surga. Maka kita memohon kepada Allah Ta’ala agar memasukkan kita ke surga Firdaus-Nya dan melindungi kita dari panasnya api neraka. Dan kita tetap berusaha beramal shalih semata-mata hanya mengharap wajah-Nya yang mulia. Wallahu a’lam. [Yananto Sulaimansyah]